Friday, 5 July 2013

Bisakah kita mengubah takdir?


Hai guys, udah lama banget nih nggak ngeposting. Biasalah orang penting, banyak urusan. Seperti undangan Presiden, Jumpa Fans, dan masih banyak lagi :D . Oke sekarang saya akan ngeposting tentang Bisakah kita mengubah takdir?. Mungkin kalian pernah berfikir dan bertanya pada diri sendiri *kayak orang gila aja “Bisakah kita mengubah takdir?” “Bukankah takdir semua orang itu sudah ditentukan oleh Allah?” “Dan bagaimana caranya kita mengubah takdir?”. Dan dari hasil survey saya, banyak orang yang tidak tau jawabannya dan bahkan ada juga yang bertanya balik.
Dan jawabannya adalah : takdir itu ada yang bisa dirubah dan ada yang tidak bisa dirubah, atau dalam istilahnya itu “Takdir Paten”. Ngertikan takdir paten? Kalau ada yang belum ngerti, dingerti-ngertiin aja lah. Oke kita akan bahas satu-satu tentang macam-macam takdir ini :

1. Yang pertama adalah Takdir Mubram (takdir yang tidak bisa diubah)
                Takdir ini adalah takdir Allah yang tidak bisa diubah oleh semua orang. Karna sejak lahir manusia telah diberi takdir yang sudah mutlak atau paten atau tidak bisa ubah. Contohnya seperti : Bentuk kekurangan dan kelebihan manusia. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit, bibir tebal, badan besar, kulit hiltam, dan sebaliknya. Dan atau yang lebih buruk dari itu (Naudubillahi mindaliq).

Wednesday, 5 June 2013

Guru Super Asyik ( Bu Endang ) | #Guruku


SMKN 2 Bangkalan adalah sekolah dimana banyak melahirkan generasi-generasi yang muda yang berkualitas, canggih, dan sukses. Dan dibalik semua itu ada sesosok orang tua dalam sekolah yang mendidik kita, menjulurkan tangannya ketika kita jatuh, menasehati kita ketika kita salah, member motivasi ketika kita galau, dan  orang tua yang mengajari kita arti kehidupan yang jasmani dan rohani. Dan orang tua yang sering disebut atau dipanggil dengan panggilan “guru”.
                Salah satu guru yang sangat dan sangat memotivasi saya adalah guru yang super asyik, super gokil, dan super cerewet (ups). Tidak lain dan tidak bukan dia adalah guru matematikaku yang bernama “Bu Endang”. Beliau adalah guru yang mempunyai dua orang anak dan hanya satu suami, dan suaminya juga seorang guru. Beliau mengajar di SMKN 2 Bangkalan sudah lama, mungkin beliau sejajaran dengan kakak paling tua-ku yang masih mempunyai satu orang anak. Tapi dengan semangat dan kesabarannya yang membuatnya awet muda dan masih terlihat cantik, walau sudah berkepala dua dan sebagai seorang ibu (muji-muji, sapa tau nilai matematika di rapot tinggi).