Saturday 30 June 2012

Adab Bertamu dan Menerima Tamu


-- Adab Bertamu


                Dalam ajaran agama islam, ada dua konsep ajaran yang harus ditegakkan yaitu hablun minallah (hubungan manusia dengan Allah swt.) dan hablun minan-nas (hubungan manusia dengan sesamanya). Dalam keperluan sehari-hari adakalanya kita harus bertamu ke rumah orang lain. Bertamu itu ada peraturan dan caranya, serta tamu yang baik tentu akan memerhatikan peraturan atau cara yang telah ditetapkan sesuai dengan tuntunan agama, baik mengenai waktu maupun cara menempatkan diri (sopan santun) sebagai tamu.
                Bertamu hendaknya memerhatikan keperluan / keadaan orang yang akan menerima tamu, yakni didalam keadaan longgar. Jadi, hendaknya jangan bertamu pada saat penerimanya sedang banyak pekerjaan, sedang tidur, atau disaat sedang makan. Berapa lama sebaiknya bertamu ? Dalam hal ini tidak ada batasan, yang pasti dan biasanya tergantung kepada keperluannya. Artinya, setelah keperluannya sudah cukup, hendaknya segera pulang.
                Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bertamu, yaitu :
1. Sebelum memasuki rumah orang lain, harus meminta izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, dan jika tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, maka masuklah dengan sopan.
2. Apabila tidak mendapati tuan rumah atau merasa tidak diterima oleh tuan rumah karena satu dan lain hal, tinggalkanlah rumah itu dengan segera, tetapi jangan memperlihatkan kekecewaan terhadap perilaku tuan rumah.
3. Jangan berbuat seenaknya dirumah orang lain.
4. Menjaga kesopanan.
5. Cicipilah minuman atau makanan yang dihidangkan dan segeralah berpamitan apabila telah selesai urusannya.


--Adab Menerima Tamu


                Rasulullah saw. bersabda :
Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya.”.
Dan ada juga istilah yang mengatakan :
Tamu adalah raja”.
Dengan demikian, member penghormatan / menerima tamu dengan baik merupakan cirri orang beriman. Kita harus yakin, siapapun tamu yang datang akan mendatangkan berkah tersendiri, baik langsung maupun tidak langsung.
                Adapun cara menghormati tamu adalah dengan :
1. Menyambut tamu dengan penuh hormat dan manis muka, walau kita dalam keadaan kurang senang.
2. Sambutlah tamu dengan :
                a. Gapuh : menampakkan kegembiraan hati atas kedatangannya, jawablah salamnya, sambutlah kedatangannnya dan jabatlah tangannya.
                b. Saguh : menciptakan suasana keakraban dan persaudaraan yang ikhlas dan semarak, pandai-pandailah mencari topic pembicaraan dan ciptakan suasana hangat.
                c. Lungguh : didudukkan pada tempat yang telah tersedia.
                d. Suguh : memberikan suguhan, jamuan makanan dan minuma, ajaklah bicara dan jangan didiamkan saja.
                e. Ketika berbicara tanyakan hal-hal yang tidak menyinggung kedatangannya.
                f. Ketika tamu akan pulang, ucapkan terimakasih karena telah dikunjungi dan agar tidak bosan-bosan dating lagi.
                g. Apabila yang datang tamu terhormat, pembesar, ulama, atau tamu istimewa, kita boleh memberikan sambutan yang lebih istimewa sebagai penghormatan kepadanya, sepanjang tidak berlebih-lebihan dan dalam batas kewajiban.

No comments:

Post a Comment

Komentar, pesan, kritik, dan saran...