-- Adab Bertamu
Dalam
ajaran agama islam, ada dua konsep ajaran yang harus ditegakkan yaitu hablun minallah (hubungan manusia dengan
Allah swt.) dan hablun minan-nas
(hubungan manusia dengan sesamanya). Dalam keperluan sehari-hari adakalanya
kita harus bertamu ke rumah orang lain. Bertamu itu ada peraturan dan caranya,
serta tamu yang baik tentu akan memerhatikan peraturan atau cara yang telah
ditetapkan sesuai dengan tuntunan agama, baik mengenai waktu maupun cara menempatkan
diri (sopan santun) sebagai tamu.
Bertamu
hendaknya memerhatikan keperluan / keadaan orang yang akan menerima tamu, yakni
didalam keadaan longgar. Jadi, hendaknya jangan bertamu pada saat penerimanya
sedang banyak pekerjaan, sedang tidur, atau disaat sedang makan. Berapa lama
sebaiknya bertamu ? Dalam hal ini tidak ada batasan, yang pasti dan biasanya
tergantung kepada keperluannya. Artinya, setelah keperluannya sudah cukup,
hendaknya segera pulang.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bertamu, yaitu :
1. Sebelum memasuki rumah orang lain, harus meminta izin
terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, dan jika tuan rumah mempersilahkan
untuk masuk, maka masuklah dengan sopan.
2. Apabila tidak mendapati tuan rumah atau merasa tidak
diterima oleh tuan rumah karena satu dan lain hal, tinggalkanlah rumah itu
dengan segera, tetapi jangan memperlihatkan kekecewaan terhadap perilaku tuan
rumah.
3. Jangan berbuat seenaknya dirumah orang lain.
4. Menjaga kesopanan.
5. Cicipilah minuman atau makanan yang dihidangkan dan
segeralah berpamitan apabila telah selesai urusannya.
--Adab Menerima Tamu
Rasulullah
saw. bersabda :
“Dan barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya.”.
Dan ada juga istilah yang mengatakan :
“Tamu adalah raja”.
Dengan demikian, member penghormatan / menerima tamu dengan
baik merupakan cirri orang beriman. Kita harus yakin, siapapun tamu yang datang
akan mendatangkan berkah tersendiri, baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun
cara menghormati tamu adalah dengan :
1. Menyambut tamu dengan penuh hormat dan manis muka, walau
kita dalam keadaan kurang senang.
2. Sambutlah tamu dengan :
a. Gapuh : menampakkan kegembiraan hati atas kedatangannya, jawablah
salamnya, sambutlah kedatangannnya dan jabatlah tangannya.
b. Saguh : menciptakan suasana keakraban
dan persaudaraan yang ikhlas dan semarak, pandai-pandailah mencari topic
pembicaraan dan ciptakan suasana hangat.
c. Lungguh : didudukkan pada tempat yang
telah tersedia.
d. Suguh : memberikan suguhan, jamuan
makanan dan minuma, ajaklah bicara dan jangan didiamkan saja.
e. Ketika berbicara tanyakan hal-hal yang
tidak menyinggung kedatangannya.
f. Ketika tamu akan pulang,
ucapkan terimakasih karena telah dikunjungi dan agar tidak bosan-bosan dating lagi.
g. Apabila yang datang tamu
terhormat, pembesar, ulama, atau tamu istimewa, kita boleh memberikan sambutan
yang lebih istimewa sebagai penghormatan kepadanya, sepanjang tidak
berlebih-lebihan dan dalam batas kewajiban.
No comments:
Post a Comment
Komentar, pesan, kritik, dan saran...